Selasa, 04 Januari 2011

PROFIL BUPATI SAMOSIR,

  Ir. MANGINDAR SIMBOLON

I. RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM
1. SD : SD NEGERI I RINIATE, LULUS TAHUN 1970
2. SLTP : SMP NEGERI I PANGURURAN, LULUS TAHUN 1973
3. SLTA : SMA NEGERI I PANGURURAN, LULUS TAHUN 1976
(MENJADI PELAJAR TELADAN DUA TINGKAT SLTA Se – KABUPATEN TAPANULI UTARA, TAHUN 1976
4. SARJANA : FAKULTAS KEHUTANAN IPB-BOGOR, LULUS TAHUN 1981
(MASUK IPB MELALUI PROYEK PERINTIS II DEPDIKBUD/TANPA TESTING, TAHUN 1977).
5. SARJANA STRATA 2: : SEDANG MENYELESAIKAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN USU MEDAN, TAHUN 2002 - 2004

II. RIWAYAT DIKLAT TEKNIS DAN PENJENJANGAN STRUKTURAL
1. KURSUS ”AMDAL” DI USU – MEDAN, TAHUN 1982
2. TRAINING PERSEMAIAN KEHUTANAN DI SUMATERA SELATAN, TAHUN 1982
3. KURSUS ORIENTASI HUKUM ACARA PIDANA (KUHP) BAGI PNS, DI POLDA SUMUT – MEDAN, TAHUN 1982
4. ”PLANTATION” MANAGEMENT TRAINING COURSE” DI PHILIPPHINES, TAHUN 1985
5. PENATARAN HUKUM PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PERATUN), DEPHUT-MA, TAHUN 1991
6. “FOREST FIRE PROTECTION, CONTROL AND MITIGATION” DI PEMATANG SIANTAR, USDA-DEPHUT RI TAHUN 1992
7. DIKLAT PENJENJANGAN “SEPALA” DEHUT – LAN, TAHUN 1992
8. PENATARA PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA OLEH PPNS, DEPHUT-POLRI, TAHUN 1994
9. DIKLAT PENYULUHAN PERUNDANG-UNDANG-DEPHUT, TAHUN 1994
10. DIKLAT PENJENJANGAN “SPAMA” DDN-LAN TAHUN 1996
11. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT ii/”SPAMEN, LAN RI, TAHUN 2001.



III. RIWAYAT PEKERJAAN/JABATAN
STAF DINAS KEHUTANAN DATI I PROPINSI SUMATERA UTARA, DI MEDAN, TAHUN 1981-1983
Plt. KEPALA SUB DINAS PEMBINAAN DINAS KEHUTANAN DATI I PROPINSI SUMATERA UTARA DI MEDAN, TAHUN 1984 - 1986
KEPALA SEKSI REBOISASI PADA KANWIL DEPHUT, PROPINSI SUMATERA UTARA, DI MEDAN TAHUN 1985 – 1989
PEMIMPIN PROYEK PEMBANGUNAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUKIT BARISAN PROPINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 1986 – 1989
KEPALA CABANG DINAS KEHUTANAN VII TAPANULI UTARA DI TARUTUNG, TAHUN 1990 - 1993
KEPALA CABANG DINAS KEHUTANAN XII TOBA SAMOSIR DI PANGURURAN, TAHUN 1993 – 1999
KEPALA DINAS KEHUTANAN DATI II KABUPATEN TOBA SAMOSIR DI PANGURURAN,
TAHUN 1999 – 2000
KEPALA DINAS SUB DINAS PROGRAM MERANGKAP Plt. KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR DI PANGURURAN, TAHUN 2001 – 2002
KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR DI BALIGE, TAHUN 2002 SAMPAI 2005

IV. RIWAYAT TUGAS KEPANITIAAN DAN SOSIAL KEMASYARAKATAN :
KETUA PANITIA PELAKSANA HARI PANGAN SEDUNIA TINGKAT PROPINSI SUMATERA UTARA DI TARUTUNG, PADA TAHUN 1990
WAKIL KETUA PENGURUS CABANG PERSATUAN OLAH RAGA DAYUNG SELURUH INDONESIA (PODSI) KABUPATEN TAPANULI UTARA, 19991 – 1996
KEPALA SUB UNIT KORPRI INSTANSI VERTIKAL/PROPINSI DI KABUPATEN TAPANULI UTARA, TAHUN 1991 – 1993
WAKIL KETUA PENGURUS CABANG IKATAN PENCAK SILAT SELURUH INDONESIA (IPSI) KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHNU 1991 – 1993
WAKIL KETUA ORGANISASI RADIO AMATIR (ORARI) TAPANULI UTARA-TOBA SAMOSIR TAHUN 1993 SAMPAI DENGAN SEKARANG
KETUA PENGURUS CABANG PERSATUAN OLAH RAGA DAYUNG SELURUH INDONESIA (PODSI) KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2001 SAMPAI DENGAN SEKARANG
KETUA PANITIA PELAKSANA LOKAL KABUPATEN TOBA SAMOSIR, KEJUARAAN NASIONAL (KEJURNAS) DAYUNG DI KECAMATAN SIMANINDO TAHUN 2001
KETUA PANITIA PELAKSANA LATIHAN INTEGRASI TARUNA DEWASA (LATSITARDA) NUSANTARA XXIII SATUAN PELAKSANA ELANG KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2002
PENASEHAT PENGURUS LOKAL RADIO ANTARA PENDUDUK INDONESIA (RAPI) TOBA SAMOSIR TAHUN 2003 SAMPAI DENGAN SEKARANG.

V. PENGALAMAN TUGAS/KUNJUNGAN KE LUAR NEGERI :
MENGIKUTI DIKLAT MANAJEMENT TANAMAN HUTAN, KERJA SAMA ASEAN – NEW ZEALAND DI FILIPINA TAHUN 1985
MENDAMPINGI ROMBONGAN ”SOLUBOLON” PODSI PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA KE MALAYSIA TAHUN 1995 DAN 1996
MELAKSANAKAN ”STUDY EXCURSION” PROGRAM MM-USU KE MALAYSIA DAN SINGAPURA TAHUN 2002
sumber http://samosirkab.go.id

Tentang Samosir


(Blog Anak Samosir)Sebanyak 7 (tujuh) pasangan kandidat Bupati Samosir Periode 2010-2015 resmi mendaftar di KPUD Samosir. Ketujuh pasangan calon tersebut diantaranya, Mangindar Simbolon/Mangadap Sinaga, Alusdin Sinaga/Togu Harlem Nainggolan, Rimso Maruli Sinaga/Anser Naibaho, Bachtiar Sitanggang/Jeremias Sinaga, Ober SP Sagala/Tigor Simbolon, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba dan Jabukka Situmora...

(Blog Anak Samosir)Pemerintah Kabupaten Samosir berencana membuat terobosan baru melalui rencana pembangunan prasasti budaya yaitu Patung Harajaon di Bukit Beta Tuktuk Siadong Kecamatan Simanindo. Pemilihan lokasi Bukit Beta karena lokasi yang cukup strategis sebagai salah satu pintu masuk ke lokasi objek wisata Kabupaten Samosir. Untuk mengantisipasi pemikiran dan presepsi yang berbeda dikalang...

Oleh : Rikchal Raffles SiallaganSektor pariwisata merupakan sektor yang selalu menjanjikan bagi sumber penghasil devisa, karena memiliki multipliereffects bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu merupakan sebuah keharusan bagi seluruh stakeh...

(Blog Anak Samosir) Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ) ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasika...

(Blog Anak Samosir)Drs. Lundak Sagala Menjadi Ketua sementara, Tongam Sitinjak, ST Sebagai Wakil Ketua sementaraSesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 170/4651.K/Tahun 2009 Tanggal 9 Nopember 2009 tentang Pemberhentian Anggota DPRD Ka...

(Blog Anak Samosir)Kunjungan Kerja Bupati/Wakil Bupati Samosir dan Unsur Pimpinan Daerah (Uspida) Kabupaten Samosir di Kecamatan Sitio-tio diawali dengan tinjauan lapangan, Selasa (17/11). Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon bersama Perwira Penghubung (...

(Blog Anak Samosir)Industri kreatif merupakan suatu proses pengolahan bahan-bahan mentah dengan sentuhan seni dan inovatif, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah dan ekonomis serta bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu industri kre...

(Blog Anak Samosir)Ormas, LSM, Partai Politik dan bentuk serikat serta perkumpulan lainnya merupakan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bersama yang tujuan utamanya adalah kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu lembaga-lembaga atau ormas yang...

(Blog Anak Samosir)Sebagai tindak lanjut SIMDA Keuangan yang telah diterapkan di Kabupaten Samosir, pada 7 Januari 2010 akan dilaunching Layanan Aplikasi Kas Daerah Sistim Cash Management bertepatan dengan Ulang Tahun Kabupaten Samosir, yang memangkas ja...

(Blog Anak Samosir)- Menkes RI : Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat, Kualitas Bangsa Meningkat.Rakyat sehat adalah kekuatan negara, yang merupakan bagian dari ketahanan nasional, yang memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa khususnya d...

BUPATI SAMOSIRP E N G U M U M A NNomor : 800/ /BKD/X/2009TENTANGPENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAHKABUPATEN SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2009 Berdasarkan surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraRepublik Indonesia Nomor 209.P/M.PAN/9/2009 tang...

(Pangururan, Blog Anak Samosir)Dalam pembangunan diperlukan pengorbanan untuk kepentingan bersama, sama halnya dengan Gereja ada kewajiban jemaat melalui Persembahan dan persepuluhan, demikian dikatakan Bupati Samosir, Ir. Mangindar Simbolon dalam sambuta...

(Pangururan - Blog AnakSamosir)Keberhasilan pembangunan infrastruktur harus berbanding lurus dengan kemampuan aparatur desa. Dengan kata lain, bahwa kemampuan Sumber Daya Manusia adalah unsur kunci suksesnya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan p...

Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon berbuka puasa bersama dengan umat muslim yang ada di Kabupaten Samosir, di Rumah Dinas Bupati Samosir, Kamis, 10 September 2009. Turut Hadir dalam buka puasa bersama Kakandepag Drs. Folulu Firmatus Laia, Penguru...

Ketua BNK Samosir, Ober SP. Sagala SE : Hindarkan Dirimu dari Perbuatan Yang Merugikan Dirimu Sendiri dan Masa Depanmu Sebanyak 600 Siswa/I SMA Negeri 1 Simanindo mendapat bimbingan dan pengarahan Sosialisasi dampak bahaya penyalahgunaan Nar...

PENDERITAAN, KEINDAHAN dan CINTA-KASIH

Kamis, 08 April 2010


*** MANUSIA DAN PENDERITAAN ***






Penderitaan Berasal dari kata “DERITA” yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan secara lahir dan batin. Tetapi penderitaan merupakan energi untuk membangkitkan seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai tingkat kenikmatan dan kebahagiaan.


Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup.


Manusia tidak akan lepas dari penderitaan. penderitaanlah yang mendewasakan kita. Penderitaan bagaikan ujian yang terkadang memberatkan kita. tetapi percayalah bahwa dibalik derita itu ada kebaikan didalamnya.



*** MANUSIA DAN KEINDAHAN ***






Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,sosial,dan budaya.karna itu keindahan dapat dikatakan,bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.


keindahan berasal dari kata indah ,artinnya bagus,permai,cantik,elok,molek,dan sebagainnya.


keindahan bersifat abstrak karena hanya dapat dirasakan tidak dapat dipegang, diraba segala bentuk sentuhan. Manusia terkait dengan keindahan, karena lingkungan sekitar manusia yang indah dapat membuat individu menata hati kearah mood yang bagus. Allah pun menyukai keindahan. Oleh karena itu kita sebagai manusia cintai keindahan.



Terdapat perbedaan menurut luasnya pengertian yakni :


a. Keindahan dalam arti yang luas


b. Keindahan dalam arti estetis murni


c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan




*** MANUSIA dan CINTA-KASIH ***





Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Dengan demikian cinta dan kasih ha,pir bersamaan sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.Karna itu cinta kasih dapat di artikan sebadai perasaan suka kepada seseorang yang di sertai dengan menaruh belas kasihan.


Pengertian tentang cinta di kemukakan juga oleh DR Sarlito W.Sarwono.di katakanyanya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu Keterkaitan,keintiman,dan kemesraan.


  • keterkaitan adalah adanya perasaan untuk anya bersama dia.segala prioritasuntuk dia,tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
  • keintiman,yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
  • kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai,rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu,adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan setrusnya

Cinta dan kasih yang abadi adalah cintakasih terhadap keluarga. tidak ada yang mampu menandingi kuatnya cinta-kasiih ikatan tersebut. lain halnya cinta-kasih yang berdasarkan ketiga unsur itu saja tanpa ada pemfilterisasi dalam mmengerjaknnya. yang ada hanyalah nafsu belaka.

Empat Hari Menyisir Samosir

Minggu, 19 Desember 2010 | 10:49 WIB
Danau Toba. TEMPO/ Frans Hunter Siboro
TEMPO Interaktif, Medan -Awalnya hanya tiga obyek wisata yang menjadi target untuk kami kunjungi dalam perjalanan dari Medan menuju Tarutung pada awal Agustus lalu. Ketiganya adalah Tomok di Pulau Samosir, Taman Wisata Iman di Sitinjo, dan Salib Kasih di Tarutung. Ternyata, sepanjang perjalanan sejauh sekitar 283 kilometer itu, kami dapat menyinggahi lebih banyak lagi obyek wisata lainnya.

Kami berempat, yakni saya, Kak Ratna, Mamah, dan Papah, memulai perjalanan pada Senin sore dari Kota Medan menuju ke arah utara. Kami menyewa mobil Kijang yang disopiri Sihar, penduduk asli Pulau Samosir. Tujuan pertama kami adalah kawasan wisata dataran tinggi yang amat terkenal: Berastagi, sekitar 66 kilometer dari Medan.

Petang itu, cuaca terasa lebih dingin begitu memasuki kota di Kabupaten Karo ini. Berastagi berada di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Kondisi tanahnya yang subur membuat Berastagi menjadi pemasok sayuran dan buah-buahan yang segar bagi Kota Medan, bahkan sampai ke Pulau Jawa.

Matahari sudah penuh terbenam saat kami tiba di sana. Kami pun langsung menuju Taman Bunga Gundaling, yang menjadi kebanggaan warga Berastagi. Letaknya sekitar 10 menit perjalanan dari pusat kota. Taman ini berada di Bukit Gundaling, yang ketinggiannya sekitar 1.575 meter di atas permukaan laut.

Teh manis hangat membantu kami menyiasati udara yang terasa menusuk tulang, sambil menyaksikan panorama Kota Berastagi pada malam hari. Sayangnya, kami datang pada malam hari, jadi tidak bisa menikmati panorama taman ini secara utuh. Misalnya menyaksikan Gunung Api Sibayak, Sinabung, dan Barus.

Setelah puas menikmati lampu-lampu Kota Berastagi, dan udara semakin dingin, kami segera turun. Sasaran kami adalah pusat penjualan makanan di pinggir jalan di tengah Kota Berastagi. Ikan bakar menjadi menu pilihan makan malam. Tak lupa kami memesan jus terung, minuman khas Berastagi. Malam semakin larut, kami memutuskan mencari penginapan di Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo.

***

Pukul tujuh pagi kami sudah bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan di dalam Kota Kabanjahe, kami disuguhi keelokan arsitektur bangunan-bangunan kantor Pemerintah Kabupaten Karo yang khas. Atapnya berbentuk limas segi empat dan kepala kerbau pada bagian puncaknya. Mereka menyebutnya rumah adat Karo Si Waluh Jabu. Sesuai dengan tradisi, dalam satu Si Waluh Jabu didiami oleh delapan keluarga inti. Dalam bahasa Karo, "waluh" berarti "delapan" dan "jabu" artinya "keluarga".

Tujuan kami adalah obyek wisata air terjun Sipiso-piso di Desa Togging, Kecamatan Merek. Namun kami tergoda untuk berhenti begitu melihat kebun-kebun jeruk yang siap panen berada di sisi kiri dan kanan jalan. Setelah bernegosiasi harga dengan pemilik kebun, kami dibekali keranjang. Tanpa menunggu aba-aba, saya langsung berburu jeruk yang terlihat paling ranum.

"Benar-benar luar biasa manisnya," ujar Ratna setengah berteriak setelah mencicipi jeruk yang baru dipetiknya. Inilah jeruk medan asli! Harganya cukup murah, Rp 40 ribu untuk 5 kilogram. Di sepanjang perjalanan, para petani menjajakan jeruk yang telah dikemas dalam kantong sekiloan, harganya Rp 10-15 ribu.

Air terjun Sipiso-piso, air terjun di atas danau, lokasinya dekat dengan kawasan wisata Desa Tao Silalahi. Berada di ketinggian lebih-kurang 800 meter di atas permukaan laut yang dikelilingi bukit hijau dan ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso berasal dari kata "piso", yang artinya "pisau". Derasnya air yang berjatuhan dari bukit diumpamakan bilah pisau yang tajam. Jurang yang curam dilihat dari puncak bukit membuat orang setempat menyebutnya pisau dari Tanah Karo. Air terjun ini tingginya 120 meter, lalu mengalir ke Danau Toba.

Tak terasa, kami pun meninggalkan wilayah Kabupaten Karo menuju Kabupaten Tapanuli Utara. Di sepanjang perjalanan kami disuguhi keindahan Danau Toba--yang disebut sebagai Sijujung Baringin atau obyek wisata utama Sumatera Utara. Danau seluas 1.072,16 kilometer persegi itu merupakan danau terbesar di Asia Tenggara.

Sekitar pukul satu siang kami tiba di Parapat. Tak mengherankan bila perut terasa keroncongan. Tapi kami harus menahan rasa lapar tersebut karena harus mengecek jadwal keberangkatan feri menuju Pulau Samosir. Biayanya Rp 95 ribu untuk penumpang berikut mobil. Ternyata feri baru akan berangkat sejam kemudian. Ah, lega... cukup waktu untuk bersantap siang sambil menikmati ikan pora-pora kecil yang dijala di pinggir danau.

Feri yang membawa kami merapat di Pelabuhan Ajibata, Pulau Samosir, menjelang pukul 15.00. Dari Ajibata, kami langsung menuju Tomok, desa tua dari suku Batak bermarga Sidabutar. Desa itu berada di pesisir timur pulau seluas 630 kilometer persegi ini. Perjalanan memakan waktu satu jam.

Tiba di depan gerbang kompleks, kami disambut seorang pemandu. Dia menjelaskan kisah para Raja Sidabutar, yang hidup sekitar 400 tahun lalu. Dalam area yang tidak terlalu luas ini, terdapat makam para raja dan keluarganya yang masih terbuat dari batu alam. Ukurannya sangat besar: panjang sekitar 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1,5 meter.

Kemudian kami berjalan kaki menuju rumah khas suku Batak yang disebut rumah Gorga, yang artinya rumah berukir. Atapnya masih terbuat dari ijuk. Di dalam rumah hanya terdapat satu buah ruangan besar yang dihuni oleh keluarga besar.

Bapak Sidabutar, si pemandu, juga menjelaskan asal mula boneka khas suku Batak yang bernama Sigale. Konon, boneka tersebut dibuat oleh seorang dukun untuk menghibur permaisuri Raja Harahap yang bersedih karena ditinggal mati oleh anak semata wayangnya. Boneka diberi nama si Raja Manggale, yang kemudian orang terbiasa menyebutnya Si Gale-gale, dipercayai dulu digerakkan oleh kekuatan magis.

Untuk mengenangnya, di salah satu rumah Batak yang kami kunjungi terdapat Sigale. Kami pun menari tortor (tarian khas suku Batak) bersama Sigale diiringi alunan gondang--seperangkat alat musik khas suku Batak--yang keluar dari pemutar kaset. Kami menari di tengah lapangan, selama sekitar 15 menit atau tiga tahap tarian. Walaupun hanya 15 menit, keringat membasahi tubuh kami.

Selesai menari, kami berjalan lagi menuju museum suku Batak, yang berisi aneka benda yang digunakan masyarakat suku Batak dalam kehidupan sehari-hari, seperti peralatan masak dan bertani. Juga ada satu set pakaian raja dan permaisuri suku Batak, berikut tongkat kebesaran yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berfoto. Menggunakan fasilitas ini, pengunjung tidak dikenai biaya.

Saat gelap menyergap, kami memutuskan menginap di Tuktuk, yang menjadi lokasi favorit wisatawan mancanegara. Maklum, selain letaknya tak jauh dari Danau Toba, lingkungannya bersih alami, rumah penduduknya pun masih jarang. Berbeda jauh dengan Tomok, yang terkesan tidak terawat dan padat penduduknya. Tarif penginapan di sini berkisar Rp 200-500 ribu per malam.

Pukul lima pagi, di hari ketiga, kami sudah bangun. Hari masih gelap, tapi udara tidak terlalu dingin. Kami langsung menuju danau untuk menikmati keindahannya. Di kejauhan tampak perahu-perahu kecil nelayan menangkap ikan dengan cara tradisional. Untuk sarapan pagi, kami membeli ikan mujair hasil tangkapan nelayan, yang dijual Rp 20 ribu per kilogram. Mujair kami panggang sendiri. Terasa nikmat atau karena bercampur rasa lapar yang menyergap.

Kondisi jalanan yang berbukit-bukit sepanjang pinggir danau menjadikan sepeda sebagai pilihan transportasi menarik bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan Danau Toba dari Tuktuk. Sejumlah tempat telah menyediakan fasilitas penyewaan sepeda dengan tarif Rp 3.500 per jam. Bersepeda pada pagi hari menyusuri danau sungguh menyenangkan. Udara masih bersih dan terasa sejuk.

Masih belum puas menikmati keindahan Danau Toba yang luar biasa, kami pun mengambil jalur lewat Menara Penatapan Tele untuk melihat sisi lain Danau Toba ketika berangkat menuju Tarutung. Sebelumnya, kami menuju Aek Si Pitu Dai (air tujuh rasa), lalu ke Batu Hobon (batu besar yang tidak bisa diangkat dari zaman Belanda sampai sekarang), dan Patung Tatea Bulan, anak sulung si Raja Batak.

Jalan yang kami lewati terus menanjak, berliku-liku. Di sisi kiri dan kanan berupa tebing dan jurang serta bukit yang botak. Jadilah jalan ini bukan pilihan para wisatawan. Hanya pengemudi yang berpengalaman yang dapat melintasi jalur ini. Tapi, setelah sampai di puncak, yang bernama Menara Penatapan Tele, pemandangan yang disajikan sungguh luar biasa. Perasaan cemas sepanjang perjalanan langsung sirna, terobati oleh keelokan

Danau Toba.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Sitinjo di Kabupaten Sidikalang, kami menikmati arsik ikan mas. Salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan ini dikenal pula sebagai ikan mas bumbu kuning. Menu ini terbuat dari ikan mas yang direbus dengan bumbu-bumbu khas daerah suku Batak Toba, dan dimasak sampai airnya kering.

Taman Wisata Iman di Desa Sitinjo kami capai sekitar pukul tiga sore. Kondisi jalan baik dan telah beraspal. Di area seluas 130 ribu meter persegi ini, pengunjung tak cuma bisa menikmati keindahan alam Sidikalang. Juga mengagumi lima tempat ibadah dari lima agama di Indonesia, beserta replika beberapa peristiwa yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tiba di Tarutung, badan ini penat bukan kepalang. Lepas pukul 22.00, kami pun langsung terlelap. Pagi harinya kami mandi di Pemandian Air Soda, Dusun Aek Siansimum, Desa Parbubu Sada, yang dikelola penduduk sekitar. Di pemandian ini tidak ada pembayaran tiket. Hanya membeli telur, roti, gorengan, atau teh manis sebagai penggantinya.

Istimewanya, kami berendam air soda di tengah sawah, sambil memandang keindahan Gunung Dolok Martimbang. Kolam air soda itu hanya berukuran sekitar 150 meter persegi, sedalam 140 sentimeter. Di sisi pemandian agak dangkal, karena diberi batu-batu alam. Uniknya, tubuh akan mengapung bila kita telentang atau telungkup di atas air. Kolam ini disebut air soda karena rasanya memang seperti soda.

Menjelang siang hari, kami menuju Monumen Salib Kasih di puncak Dolok Si Atas Barita, yang diakui sebagai tempat pertama kalinya Ingwer Ludwig Nomensen, misionaris asal Jerman, menyebarkan agama Kristen ke masyarakat Batak. Lokasi wisata ini tertata cukup rapi, dan menyediakan gerai suvenir. Beberapa di antara kami membeli syal, buku Ende (pujian bahasa Batak), dan kaus bertulisan "Salib Kasih".

Dalam perjalanan pulang, kami mengambil rute Deli Serdang Bedagai, yang terkenal dengan dodol pulut yang legit dan gurih. Empat hari perjalanan nan melelahkan itu memberi kami banyak pelajaran tentang adat, budaya, dan sejarah Batak Toba dari Samosir.